Semburat
merkuri tak mampu ungkap kepenatan
Keramaian,
Kesunyian,
Bilakah
sama?
Mungkin ada
tawa bahkan bahak
Tapi apa
kehendak?
Ada harap
yang di
sela hening terungkap
Meski hanya
dalam diam,
Bisu dan
kesepian
dalamnya
hati
ingin
kembali
Tapi seolah
daya tlah pergi
Bersandar
pada waktu, bertengger pada putaran laku.
Ada
kerinduan terungkap peluh cinta
Bercampur
air mata
kala
kembali
Mengukir
ketaatan.
Tempat perjuanganku,
9 Februari 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar