Bukan lagi saatnya kita mengurai air mata atas rasa yang tak mampu bermuara
bukan lagi saatnya kita mengembara
menikmati setiap jejak yang pernah kita lewati bersama,
kemudian melisankan kata “seandainya”
Aah, tak ada tempat untuk cinta yang kanak-kanak,
kita seharusnya belajar untuk menjadi tegar.
Bukankah kita sama-sama bersepakat bahwa tiada yang lebih hebat
dari rencana Tuhan yang tak memiliki sifat kedzaliman?
Kita saatnya mengeja cinta dewasa
yang menguatkan,
yang berani melepaskan,
yang siap kehilangan,
yang kita bingkai dalam keridhoan,
menerima mau-Nya.
15 April 2015
bukan lagi saatnya kita mengembara
menikmati setiap jejak yang pernah kita lewati bersama,
kemudian melisankan kata “seandainya”
Aah, tak ada tempat untuk cinta yang kanak-kanak,
kita seharusnya belajar untuk menjadi tegar.
Bukankah kita sama-sama bersepakat bahwa tiada yang lebih hebat
dari rencana Tuhan yang tak memiliki sifat kedzaliman?
Kita saatnya mengeja cinta dewasa
yang menguatkan,
yang berani melepaskan,
yang siap kehilangan,
yang kita bingkai dalam keridhoan,
menerima mau-Nya.
15 April 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar